Tembakau bukan tanaman asli Indonesia. Tanaman ini masuk ke Indonesia pada tahun 1602 dari Amerika Latin (Subangun dan Tanuwidjojo 1993). Selanjutnya, tanaman beradaptasi dan menghasilkan jenis tembakau spesifik lokasi, antara lain tembakau Temanggung, Kendal, Selopuro, Madura, Paiton, Besuki, Kasturi, dan Asepan.
Kabupaten Temanggung merupakan salah satu daerah penghasil tembakau di Indonesia. Sumbangan usaha tani tembakau terhadap total pendapatan petani di daerah ini mencapai 70?80%. Masalah utama budi daya tembakau di Temanggung adalah erosi tanah dan serangan penyakit tular tanah, yaitu nematoda Meloidogyne spp., bakteri Ralstonia solanacearum, dan cendawan Phytophthora nicotianae.
Pada tahun 2005 Badan Litbang Pertanian telah melepas varietas tembakau temanggung Kemloko 2 yang tahan terhadap nematoda Meloidogyne spp. dan bakteri R. solanacearum, dan varietas Kemloko 3 yang tahan terhadap Meloidogyne spp. dan sangat tahan terhadap R. solanacearum. Persilangan antara Kemloko 2 dan atau Kemloko 3 dengan tetua donor tahan P.