Tanah rawa khususnya tanah sulfat masam potensial identik dengan lahan marginal. Faktor pembatas utama budi daya tanaman di lahan rawa adalah pengelolaan air dan tingkat kesuburan tanah yang sedang hingga rendah. Secara umum, tanah rawa memiliki pH rendah, kelarutan Fe, Al, dan Mn tinggi, ketersediaan unsur hara makro (N, P, dan K) dan mikro rendah, dan kation-kation basa yang dapat ditukar tidak seimbang. Kendala ini dapat diatasi dengan memberikan pembenah tanah (soil amelioration) seperti kapur/dolomit, serta aplikasi pupuk N, P, dan K dengan mengacu tepat dosis, cara, dan waktu, sehingga produktivitas tanah meningkat.
Penetapan sifat kimia tanah di laboratorium membutuhkan waktu dan peralatan yang rumit. Untuk mempercepat pengukuran kebutuhan kapur dan ketersediaan hara N, P, dan K dan rekomendasi pemupukan, Balai Penelitian Tanah menciptakan Perangkat Uji Tanah Rawa (PUTR) versi 1.0. PUTR adalah alat bantu untuk menetapkan tingkat kemasaman tanah, kebutuhan kapur, dan kadar hara N, P, dan K tanah rawa, terutama tanah sulfat masam potensial dengan tipe luapan A dan B, secara cepat di lapangan serta rekomendasi kebutuhan kapur, pupuk urea, SP-36, dan KCl untuk tanaman padi sawah. Perangkat ini juga dapat digunakan untuk mengukur dan menentukan dosis pemupukan secara cepat dan mudah di lapangan. Tingkat akurasinya dapat dipertanggungjawabkan.