Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA) memiliki tugas pembinaan kepada unit kerja/unit pelaksana teknis (UK/UPT) di Kementerian Pertanian (Kementan). Tugas pembinaan tersebut terkait dengan beberapa hal antara lain pengelolaan perpustakaan, jabatan fungsioanal perpustakaan dan pembinaan pengelolaan publikasi pertanian. Pada hari Rabu-Kamis, 10-11 November, Tim PUSTAKA melakukan pembinaan pada empat UK/UPT yaitu Balai Pelatihan Pertanian (BPP), Balai Veteriner, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) dan Balai Karantina.
Selain itu, Tim PUSTAKA juga berkunjung ke Balai Penyuluhan Pertanian Candipuro, Kabupaten Lampung Selatan untuk penyampaian publikasi dan informasi pertanian. Kegiatan penyampaian publikasi juga dilakukan di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Lampung untuk mendukung penyebarluasan informasi pertanian melalui perpustakaan desa berbasis inklusi sosial.
Kegiatan pembinaan pengelolaan perpustakaan dilakukan oleh Tim Tata Kelola Teknologi Informasi ke pustakawan BPP dan Balai Veteriner serta pengelola perpustakaan BPTP Lampung terkait dengan migrasi database perpustakaan. Begitu juga juga dengan pembinaan jabatan fungsional pustakawan dilakukan kepada fungsional pustakawan di BPP dan Balai Veteriner oleh Tim Pembina Jabatan Fungsional Pustakawan. Sedangkan kegiatan pembinaan pengelolaan publikasi pertanian dilakukan Tim Publikasi dengan mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) yang dipusatkan di BPTP Lampung.
Kepala BPP, Abdul Roni Angkat menyambut baik kegiatan pembinaan yang dilakukan oleh PUSTAKA, saat ditemui Tim PUSTAKA yang dipimpin oleh Ifan Muttaqien di ruang kerjanya pada Rabu, 10 November 2021. “Koleksi local content di BPP yang sebagian besar karya widyaiswara akan semakin bermanfaat jika dikelola dalam satu wadah serta mudah diakses oleh publik. BPP juga akan mendukung langkah PUSTAKA untuk mengkoordinasikan koleksi local content tersebut dari masing-maasing UK/UPT Kementan”, jelas Roni.
Kegiatan Bimtek penulisan ilmiah populer diikuti perwakilan dari masing-masing UK/UPT dengan jumlah peserta sekitar 40 orang. Peserta Bimtek terdiri dari berbagai jenis fungsional diantaranya peneliti, penyuluh, widyaiswara, paramedik veteriner, medik veteriner, dan sebagainya. Narasumber yang dihadirkan adalah pakar penulisan ilmiah populer dari majalah Sains Indonesia, Muhammad Budiman. Ikut hadir dalam Bimtek ini yaitu Kepala BPTP Lampung, Jekvy Hendra. Dalam sambutannya Jekvy mendukung dan mengapresiasi upaya PUSTAKA dalam meningkatkan produktivitas penulisan ilmiah populer di Kementan. “ Kegiatan Bimtek penulisan ilmiah populer merupakan sarana yang baik bagi para fungsional agar mampu menuliskan informasi yang dimiliki dalam bentuk populer sehingga mudah dipahami masyarakat luas”, jelas Jekvy.
Hadir juga secara daring Plt. Kepala PUSTAKA, Sudi Mardianto memberikan arahan sekaligus membuka acara Bimtek tersebut. Sudi menyampaikan bahwa produktivitas penulisan ilmiah populer oleh fungsional di Kementan harus ditingkatkan. “Kegiatan bimtek penulisan yang menghadirkan pakar penulisan dari majalah Sains Indonesia diharapkan dapat meningkatkan kemampuan fungsional dalam penulisan populer”, jelas Sudi. Ifan Muttaqien, Koordinator Penyebaran Teknologi Pertanian, PUSTAKA memaparkan pentingnya kegiatan pembinaan pengelolaan publikasi pertanian untuk menunjang produktivitas tulisan ilmiah populer dari Kementan.
Peserta Bimtek penulisan ilmiah populer sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut. Sebanyak 15 naskah penulisan populer dari peserta telah diulas oleh narasumber. Budiman menyampaikan bahwa konten materi yang ditulis para peserta sangat menarik dan merupakan informasi penting bagi masyarakat luas. Sehingga sangat penting tulisan tersebut ditulis dalam bentuk menarik serta disebarluaskan. Bahkan Budiman merekomendasikan agar tulisan para peserta dapat diterbitkan bersama dalam bentuk buku.
Berbagai bentuk kegiatan pembinaan yang dilakukan PUSTAKA ke UK/UPT di Kementan, merupakan upaya untuk mendukung peningkatan produktivitas pengelolaan informasi pertanian kepada masyarakat luas. Hal ini tentunya akan mendukung tercapainya pembangunan pertanian melalui penyediaan informasi yang berkualitas. (Rep. EK/Edit IM)