Sulawesi Selatan saat ini sedang panen raya padi di berbagai tempat. Sebanyak 6.016 Ha diantaranya berada di Kabupaten Takalar yang memasuki masa panen pada pertengahan Maret dan awal April ini. Panen raya ini menimbulkan kekawatiran tidak terserapnya gabah petani, sehingga berakibat turunnya harga jual di tingkat petani. Kondisi yang sama juga dirasakan di beberapa wilayah sentra padi di Indonesia seperti Jawa dan Sumatera.
Mengantisipasi hal ini, Presiden Joko Widodo menginstruksikan kepada Menteri Pertanian untuk mengadakan Program Penyerapan Gabah Nasional. Mentan membentuk Tim Serap Gabah (Sergab) yang diterjunkan di 6 propinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Gorontalo dan Sumatera Selatan. Tim Sergab ini akan bekerja bersama-sama dengan BULOG dan dibantu oleh TNI AD untuk memastikan seluruh gabah hasil panen petani dapat diserap oleh BULOG, agar petani memperoleh harga jual gabah yang layak sesuai HPP sebesar Rp.3.700/kg.
Pemerintah menargetkan melalui Program Sergab ini dapat menyerap sekitar empat hingga lima juta ton gabah GKP dari 6 propinsi. Kementerian Pertanian menggandeng BRI dalam penyediaan dana pembelian gabah petani, agar dalam waktu 1x24 jam petani langsung menerima uangnya.
Menteri Pertanian bersama Gubernur Sulsel, dan Pangdam Wirabuana mencanangkan Program Panen, Serap Gabah (Sergab) di propinsi Sulawesi Selatan, sesaat setelah melakukan panen raya di desa Pa'rasangan Beru, Kec. Galesong, Kabupaten Takalar (15/03). Dalam kesempatan ini pula, Mentan menyerahkan bantuan alsintan kepada petani berupa 36 traktor tangan, benih padi INPARI dan INPAGO,serta benih jagung hibrida dan kedelai masing-masing 1 ton.