Tepat di hari pencanangan nama menjadi Kota Bogor dari nama "Buitenzorg" pada 70 tahun silam (20 Januari 1950) dan saat ini 20 Januari 2020, Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA), Kementerian Pertanian menerima penghargaan untuk Museum Tanah dan Pertanian sebagai Pelestari Terpuji sebagai "Kawasan Wisata Edukatif sekaligus pusat informasi dan edukasi pertanian tematik. Penghargaan tersebut diberikan Tim KONSIL KOTA PUSAKA kepada Museum Tanah dan Pertanian pada acara "Bincang Museum" yang diselenggarakan oleh Komunitas Pecinta Museum dan PUSTAKA dengan mengambil tema "Mengenal Pohon Samida Pakuan melalui Prasasti Batu Tulis".
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Walikota Bogor beserta jajaran dan Konsil Kota Pusaka, masyarakat umum, dan generasi milenial yang tergabung dalam Pramuka dan pelajar. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut kerjasama antara PUSTAKA dengan Dinas Pariwisata Kota Bogor, Dinas Pendidikan Kota Bogor, dan Komunitas Pecinta Museum. Bincang Museum kali ini menghadirkan nara sumber Usep Soetisna sebagai ahli perbijian/pembibitan tanaman serta sebagai konsilor Konsil Kota PUSAKA.
Dalam kesempatan tersebut Walikota Bogor menyampaikan apresiasinya kepada PUSTAKA selaku pengelola Museum Tanah dan Pertanian. Ia berharap kepada jajarannya untuk ikut mempromosikan Museum Tanah dan Pertanian kepada masyarakat sehingga museum akan semakin banyak pengunjungnya.
Selanjutnya Bima berpesan agar semua generasi muda bangga menjadi warga Bogor, karena merupakan kota berkarakter yang penuh dengan cerita masa lalu atau sejarah. Kota Bogor terbentuk dan dibangun bahkan berkembang dengan nilai sejarah. Nilai sejarah ini yang menjadikan kota Bogor memiliki identitas.
Kepala PUSTAKA, Retno Sri Hartati Mulyandari dalam sambutannya mengungkapkan bahwa Museum Tanah dan Pertanian adalah milik masyarakat dan fasilitas yang ada di dalamnya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Kompemor merupakan komunitas masyarakat yang rutin memanfaatkan fasilitas yang ada di museum untuk menunjang kegiatannya.
Selanjutnya Retno menyampaikan selain museum, Kementerian Pertanian juga memiliki perpustakaan pertanian yang berlokasi di Jl. Juanda No.20 Bogor. Bagi generasi milenial ada juga fasilitas perpustakaan berbasis digital yang berlokasi Gedung Perpustakaan dan Pengetahuan Pertanian Digital, Jl Ahmad Yani No. 70, Bogor yang tahun ini akan dikembangkan lagi menjadi ruang terbuka untuk ekspose produk dan teknologi pertanian dari lintas stakeholders termasuk mitra usaha sekaligus titik temu para pemerhati pertanian dan juga co working space. Ketiga kantor PUSTAKA juga dilengkapi dengan fasilitas open virtual literacy room.