Museum Tanah dan Pertanian sebagai Co Working Space yang Ramah Pengguna
Sisi lain dari Museum Tanah dan Pertanian sebagai tempat wisata edukasi pertanian juga memberikan ruang (co working space) bagi para komunitas dalam berbagai kegiatan salah satunya yaitu Solidaritas Penyandang Disabilitas. Kegiatan ini berlangsung di Play ground Gedung D lantai 1 pada 7 Maret 2020. Acara disambut langsung oleh Kepala Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Retno Sri Hartati Mulyandari. Dalam sambutannya beliau sangat mengapresiasi kepada Laras sang mediator yang telah sukses membuat kegiatan peduli kepada saudara-saudara kita Penyandang Disabilitas. “Saat ini pelayanan Museum Tanah dan Pertanian dari sisi bangunan masih perlu ditingkatkan fasilitasnya agar semakin ramah kepada Penyandang Disabilitas. Semoga ke depan tepatnya di tahun 2020 akan segera dibuatkan koridor penghubung antara gedung C yang telah dilengkapi lift dan gedung D yang saat ini belum tersedia lift, tegasnya”.
Pada kesempatan yang sama Retno juga memberikan bantuan berupa CD dan buku Braile yang bernuansa pertanian kepada Ilham salah satu tuna netra. Kegiatan solidaritas disabilitas ini terdiri atas berbagai komunitas di antaranya budayawan, pelukis, dan seniman lainnya seperti pengrajin ecoprint yaitu seni mewarnai dan cap kain berbasis dedaunan dan bahan-bahan yang semuanya alami. Kegiatan menjadi lebih semarak dan meriah dengan digelarnya bazar hasil karya Penyandang Disabilitas. Para peserta Solidaritas Penyandang Disabilitas juga melakukan tur Museum Pertanian yang didampingi langsung oleh Juznia Andriani dan Tim Piket Museum Tanah dan Pertanian.
Sementara itu, di co working space yang berbeda Retno juga mempertemukan dua UMKM Kota Bogor berbasis pala dengan Herman pelaku usaha eksportir pala untuk inisiasi pengawalan hulu-hilir produk lokal untuk dapat memenuhi kualifikasi standar hingga ekspor.