Media sosial menjadi salah satu alat atau sarana bagi perpustakaan dalam melakukan kegiatan promosinya. Saat ini, keberadaan media sosial memberikan dampak yang sangat luar biasa bagi penyebaran informasi.
Perpustakaan sebagai salah satu layanan publik dipaksa juga untuk mengikuti tren yang ada sehingga dapat menyampaikan berbagai layanan maupun koleksinya dengan menggunakan media sosial. Pengunjung perpustakaan saat ini lebih banyak bekunjung secara maya karena tidak terbatas oleh jarak, waktu, dan tempat.
Hal inilah yang pada akhirnya mendorong pustakawan agar terus meningkatkan kemampuannya dalam kegiatan promosi melalui berbagai sarana melalui media sosial. Melalui media sosial, pustakawan dapat berkomunikasi lebih dekat dengan pemustaka maupun para calon pemustaka.
Dalam rangka peningkatan pengetahuan dan wawasan bagi pustakawan, pada hari Senin, 3 April 2021 Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA) melakukan kunjungan ke Perpustakaan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) di Jakarta.
Kunjungan tersebut disambut baik oleh Kepala Pusat Manajemen Informasi (yang membawahi perpustakaan), Kelik Budiana serta pustakawan, Lies Sulistyawati dan Suci. Dalam kesempatan tersebut Suci menyampaikan di BPPT pustakawan berperan sebagai fasilitator.
Dalam kesempatan tersebut, tim PUSTAKA belajar banyak tentang bagaimana sistem yang dibangun oleh perpustakaan dalam kaitannya dengan promosi. Salah satu bentuk promosi adalah pengelolaan media sosial dan kegiatan kepustakawanan lainnya yang dirancang dalam sebuah sistem yang terintegrasi dengan berbagai kegiatan lainnya sehingga mendukung dari tugas dan fungsi institusi.
Media sosial digunakan sebagai salah satu kegiatan promosi perpustakaan BPPT, baik tentang berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perpustakaan, berbagai informasi kegiatan yang akan dilaksanakan, informasi terbitan buku-buku terbaru dan berbagai hasil informasi yang dibuat oleh pustakawan, misalnya pathfinder dengan topik tertentu.
Media sosial yang dikelola oleh Perpustakaan BPPT yaitu facebook dan instagram. Melalui media sosial inilah berbagai informasi terkait perpustakaan dapat terinfokan kepada pemustaka, dan bahkan pemustaka juga dapat aktif menanggapi. (Reporter: Listina, Editor : Eni)