Malahayati salah seorang duta petani milenial lahir pada 22 tahun yang lalu, di usianya yang terbilang masih belia ia sudah sukses menjadi petani. Berawal dari sosok orang tuanya yang menjadi petani dan kecintaanya pada dunia pertanian mengantarkan mahasiswa semester 6 Polbangtan Manokwari ini merintis usaha di bidang pertanian.
Awal mula merintis usaha di tahun 2016, Malahayati mulai berbisnis aneka jus, namun saat itu jus hasil prosuksinya kurang diminati kosumen. Srikandi tangguh ini pun tidak putus asa ia terus berusaha sampai akhirnya mencoba memproduksi Isotonik akway melalui bimbingan pembimbing dalam program Pengembangan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP) Akway merupakan kayu lokal yang ternyata diminati masyarakat karena khasiatnya yang dapat meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh. Bisnis isotonik akway ini omsetnya lumayan semakin hari omzetnya kian bertambah.
Untuk pemasaran isotonik akway ia sudah memiliki reseller di luar daerah seperti papua, jawa barat, manado bahkan pemasaran sampai ke medan. Kemudian ia juga bekerjasama dengan statsiun TV, media cetak, supermarket dan e-commerce terkemuka.
Setelah sukses mengolah isotonik akway, ia mulai mencoba budidaya hidroponik di tahun 2018 sampai saat ini sayur hidroponik produksinya sudah dapat masuk di salah satu supermarket terbesar di manokwari.
Selanjutnya di tahun 2019, ia terpilih sebagai Duta Petani Millenial (DPM), sebelum bergabung di DPM pengalamannya masih terbatas, ia merasa bersyukur dapat terpilih menjadi DPM bersama DPM lainnya ia berbagi pengalaman sehingga wawasan mengenai bisnis pertanian kian bertambah
"pengalaman yang luar biasa, saling sharing dengan senior di DPM seperti kang Sandi, kk Jatu, kang Hendra, Kang gusley dan lainnya.
Hal ini membuat saya lebih jatuh cinta lagi dengan pertanian dan bisnis di bidang pertanian ternyata sangat luar biasa.' ujarnya.
Kemudian ia berpesan kepada kawula muda agar jangan banyak bersantai, namun harus mulai merintis usaha, agar di usia tua dapat menikmati hasilnya bersama keluarga tercinta