Kemajuan pertanian selalu didukung oleh adopsi inovasi pertanian. Tercapainya adopsi inovasi selalu bermula dari informasi inovasi yang diseminasikan kepada para pelaku pertanian. Salah satu sumber informasi pertanian adalah para ASN bidang pertanian. Cara menjaga informasi dan menyampaikannya kepada stakeholder pengguna adalah melalui tulisan ilmiah populer.
Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (Pustaka) menyelenggarakan Seminar Nasional Hasil Penulisan Ilmiah Populer dengan Tema “Optimalisasi Promosi Pertanian Melalui Tulisan Ilmiah Populer, Mendukung Pertanian Maju, Mandiri,Modern”. Seminar ini menghadirkan narasumber dari ASN yang aktif menulis yaitu pertama, Subroto yang merupakan Kepala Biro Keuangan dan Rumah Tangga, Kementerian Pemuda dan Olahraga sekaligus penulis aktif pada komunitas Birokrat Menulis. Narasumber kedua adalah Kuntoro Boga Andri, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik, Kementerian Pertanian (Kementan). Narasumber ketiga adalah dosen IPB yang mendapat julukan profesor cabai yaitu Muhammad Syukur yang tentunya aktif menulis informasi pertanian.
Sambutan acara disampaikan Plt. Kepala Pustaka, Sudi Mardianto. Disampaikan Sudi bahwa “Produktivitas karya tulis bidang pertanian, utamanya dalam bentuk ilmiah populer harus terus ditingkatkan. Tulisan populer menjadi penting, untuk memudahkan pemahaman dalam mengenal dan menerapkan berbagai ilmu pengetahuan pertanian. Tentu saja hal ini juga menjadi bagian dari kegiatan promosi pertanian sehingga minat masyarakat untuk berperan dalam pembangunan pertanian semakin tinggi.”
Hadir sebagai pembicara kunci yaitu Kasdi Subagyono, selaku Sekretris Jenderal Kementerian Pertanian (Kementan). Kasdi menyampaikan “Seminar ini merupakan kegiatan penting untuk mendukung program Kementan, setelah ini dapat dilakukan workshop-workshop sebagai wujud peningkatan kompetensi dalam penulisan”.
Subroto yang merupakan seorang pejabat yang sangat sibuk memberikan tips untuk dapat meluangkan waktu untuk menulis, yaitu pertama melalui mencari ide/topik yang merupakan passion diri, kedua memiliki motif untuk eksistensi diri dan ketiga untuk semangat menyampaikan ide kepada masyarakat.
Kuntoro menyampaikan “Kolaborasi dalam menyampaikan hasil-hasil penelitian, mendiseminasikan informasi pertanian penting dilakukan. Kita harus berkolaborasi dalam memberikan layanan publik. Informasi dan komunikasi menjadi pekerjaan penting dalam pembangunan pertanian. ”. Kuntoro terbiasa menulis sebagai hobi di sela-sela waktu pulang kerja, sehari bisa menulis 3-4 artikel. Dalam pemaparannya,Kuntoro menyampaikan tulisannya yang mengusung tema “ Perlunya strategi kehumasan dalam penguatan komunikasi pertanian.”
Sedangkan Muhammad Syukur menyampaikan pentingnya menulis populer yaitu agar informasi hasil penelitian pertanian dapat disampaikan kepada petani atau pelaku pertanian. “ Akan lebih baik jika informasi pertanian ditulis oleh yang menghasilkan sumber informasi, yaitu para ASN Kementan karena merupakan yang ahli di bidangnya”, jelas syukur.
Seminar ini dilaksanakan secara luring dan daring melalui aplikasi zoom serta disiarkan secara langsung melalui youtube Pustaka. Peserta seminar yang mengikuti secara daring dan luring lebih dari 300 orang. Selain itu acara ini tentunya dapat di akses melalui channel youtube Pustaka di alamat link : https://www.youtube.com/watch?v=jGklM5FMLlA. Sehingga bagi publik yang tidak dapat mengikuti acara secara langsung, dapat menyaksikan di lain waktu.
Setelah narasumber utama menyampaikan pemaparan, para penulis call for paper semnas mempresentasikan tulisan populernya. Sebanyak 50 naskah tulisan populer hasil seleksi reviewer dipresentasikan dan akan dicetak dalam bentuk buku. Pemaparan dibagi ke dalam 4 topik yaitu Pembangunan pertanian masa depan; Peningkatan produktivitas pertanian; Diversifikasi, Penguatan cadangan pangan, modernisasi dan peningatan ekspor; Peningkatan kelembagaan dan kapasitas SDM pertanian. (Eni Kustanti)