Membangun ketahanan pangan keluarga di masa pandemi Covid-19 di antaranya dapat dilakukan di lingkungan terdekat yaitu di pekarangan rumah. Kementerian Pertanian melalui kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) atau yang saat ini digaungkan dengan program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) terbukti mampu membantu memenuhi kebutuhan pangan keluarga. Untuk mengawal kegiatan tersebut di wilayah binaan, Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA) mengadakan kegiatan Virtual Literacy (VL) Seri Viral Agriculture in Action: Live Pertanian Pangan Lestari di Prambanan, Klaten, Jawa Tengah" pada 14 Mei 2020 melalui Open Virtual Literacy (Oviral) Room PUSTAKA Kementan.
Kepala PUSTAKA, Retno Sri Hartati Mulyandari yang turut mengawal kegiatan tersebut mengapresiasi Kelompok Wanita Tani (KWT) yang ikut berpartisipasi dalam acara live ini. Menurutnya program Kementerian Pertanian terkait pangan keluarga telah ada sejak tahun 2013 di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Saat itu dikenal dengan KRPL (Kawasan Rumah Pangan Lestari) dan alhamdulillah terus berlanjut hingga saat ini di era Bapak Presiden Joko Widodo meskipun dengan nama yang berbeda-beda dan 2020 menjadi program Pekarangan Pangan Lestari. Retno menambahkan bahwa optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan sebagai sumber pangan sekaligus sebagai sumber pendapatan keluarga perlu terus ditingkatkan. “Setiap jengkal tanah, terutama di area pekarangan yang terdekat dengan rumah harus dapat dimanfaatkan. Teknik hidroponik juga dapat diterapkam apabila pekarangan tergolong sempit dan bahkan rumah yang tidak memiliki pekarangan pun dapat melakukan kegiatan bertanam ." Ujarnya. Lebih lanjut Retno menjelaskan PUSTAKA akan memfasilitasi apabila dibutuhkan konsultasi dengan pakar ataupun dalam penyediaan literatur terkait dengan teknologi bertani di lahan sempit atau urban farming.
Jenis tanaman yang dapat ditanam di pekarangan adalah buah-buahan, sayuran, dan empon-empon. Di masa epidemi Covid-19, empon-empon merupakan hasil pertanian yang sangat dicari oleh masyarakat karena dengan mengonsumsinya dapat meningkatkan imunitas. Selain itu dengan teknik akuaponik atau vertiminaponik, budidaya ikan yang dikombinasikan dengan tanaman sayur dapat dilakukan juga di pekarangan. Demikian halnya dengan beternak unggas yang limbahnya dapat dikanfaatkan untuk bahan pupuk organik maupun biopestisida.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Klaten, Widiyanti mengungkapkan bahwa di Prambanan sudah dilakukan upaya optimalisasi pekarangan untuk kontribusi pangan keluarga. Menurutnya pemanfaatan dan pengembangan P2L sudah diterapkan di Desa Joho dengan memberi bantuan 50 juta/KWT melalui dana desa. Upaya pemanfaatan pekarangan tidak hanya untuk kegiatan budidaya tetapi juga sudah tahap pascapanen yang menghasilkan produk hilir makanan siap konsumsi dan sabun. Usaha ini mempunyai kontribusi dalam meningkatkan pendapatan keluarga bahkan ibu-ibu KWT bisa menyisihkan pendapatannya untuk menabung atau membantu suami untuk mencukupi kebutuhan keluarga.
Acara berlangsung seru, masing-masing KWT memberikan sharing pengalamannya tentang bagaimana program KRPL yang telah dilakukan. Salah seorang petani dari Desa Joho, Suharjo mengungkapkan bahwa saat ini desanya sudah menuju pertanian organik dengan budidaya ikan sebagai tambahannya. Selanjutnya KWT Ijo Royo-royo membagikan pengalamannya dengan membudidayakan daun kelor yang dibuat serbuk kelor. Kemudian salah seorang perwakilan KWT Tegal Makmur, Kebondalem Lor membagi pengalamannya dalam pemanfaatan limbah sebagai pupuk untuk pertanian organik.
Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bogor yang diwakili oleh salah satu Kepala Bidangnya mengapresiasi pembagian benih sayuran oleh Kementerian Pertanian kepada KWT dari Kabupaten Bogor.
Kegiatan ini diikuti sebanyak 55 node dengan 78 orang peserta yang terdiri atas Kelompok Wanita Tani (KWT) dari Kabupaten Klaten, Kota Bogor dan Kabupaten Bogor yaitu: KWT Tegal Makmur Desa Kebondalem, KWT Guyub Rukun, KWT Ijo Royo-royo, KWT Lestari Alam Kel. Balumbang Jaya, dan KWT Ciharashas. Acara tersebut dihadiri oleh DPKPP Klaten, Dinas Ketahanan Pangan Kab. Bogor, Penyuluh BPP dan Dinas Pertanian, BPTP Yogyakarta serta beberapa BPP yaitu BPP Kemalang, BPP Prambanan, BPP Jatinom, BPP Trucuk, BPP Bendosari, BPP Ceper, UPTD BP4 Wil II Godean.
Di akhir acara, Kepala PUSTAKA mengapresisasi seluruh KWT dan para PPL untuk terus semangat dalam mewujudkan pertanian yang maju, mandiri dan modern.