Siapa tak kenal jagung? Jagung (Zea mays L) adalah tanaman semusim dan termasuk jenis rumputan/ graminae yang mempunyai batang tunggal, secara umum jagung mempunyai pola pertumbuhan yang sama, namun interval waktu antar tahap pertumbuhan dan jumlah daun yang berkembang dapat berbeda. Pertumbuhan jagung dapat dikelompokkan ke dalam tiga tahap yaitu: 1) fase perkecambahan, saat proses imbibisi air yang ditandai dengan pembengkakan biji sampai dengan sebelum munculnya daun pertama; 2) fase pertumbuhan vegetatif, yaitu fase mulai munculnya daun pertama yang terbuka sempurna sampai tasseling dan sebelum keluarnya bunga betina (silking), fase ini diidentifiksi dengan jumlah daun yang terbentuk; 3) fase reproduktif, yaitu fase pertumbuhan setelah silking sampai masak fisiologis.
Jagung sangat disukai oleh ternak, memenuhi syarat sebagai sumber energi, mudah disimpan, mudah diproduksi secara besar-besaran, mudah digunakan bersama bahan makanan lain, dan jagung kuning merupakan sumber karoten yang baik. Kekurangan dari jagung adalah defisien akan kandungan protein, sehingga harus selalu digunakan bersama dengan sumber protein seperti bungkil-bungkilan atau hijauan leguminosa.
1. Biji Jagung. Pemberian jagung bertongkol pada ternak yang baru menggunakan konsentrat sebagai sumber energy lebih aman
2. Jerami jagung sebagai pakan ternak ruminansia banyak digunakan terutama sebagai pengganti sumber serat atau menggantikan 50% dari rumput atau hijauan. Penggunaan jerami jagung harus diimbangi dengan pemberian konsentrat, sehingga kebutuhan ternak dapat terpenuhi.
3. Tongkol jagung memiliki kandungan serat kasar yang tinggi, rendah akan kandungan protein kasar, mineral, vitamin, dan tidak memiliki karoten, sehingga dalam pemanfaatannya perlu disuplementasi dengan bahan pakan sumber protein, energi dan mineral agar dapat memenuhi kebutuhan hidup pokok dan pertumbuhan ternak ruminansia.
4. klobot jagung dapat dijadikan makanan ternak ruminansia. Selain itu kulit jagung atau klobot dapat dijadikan bahan utama bioethanol. Klobot mengandung 2 jenis gula yaitu glukosa dan silosa yang diperoleh dengan merebas awal lalu dihidrolisis.
5. Limbah tanaman jagung juga dapat dimanfaatkan untuk pakan, tetapi hanya untuk ternak ruminansia karena tingginya kandungan serat.
Ada 3 cara menyajikan pakan untuk ternak yaitu disajikan dalam bentuk segar, complete feed, silase (fermentasi).