Apa yang terjadi jika sanak saudara kita menderita kekurangan gizi? Tentu akan menjadi masalah bukan?. Permasalahan kekurangan gizi berupa zat besi/Zinc (Zn), terutama pada anak-anak merupakan masalah yang cukup serius di Indonesia. Selain berakibat menurunnya daya tahan tubuh, produktivitas dan kualitas hidup manusia, kekurangan gizi Zn juga menjadi salah satu faktor penyebab kekerdilan (stunting). Upaya maksimalisasi penanaman benih padi Inpari IR Nutri Zinc menjadi solusinya. Budi daya padi biofortifikasi adalah pemuliaan tanaman untuk meningkatkan nilai gizi padi. Dengan keunggulan tersebut diharapkan dapat mensukseskan program pemerintah dalam mengatasi kekurangan gizi Zn dan meminimalisir kondisi stunting.
Kementerian Pertanian melalui Badan Litbang Pertanian telah menghasilkan varietas Inpari IR Nutri Zinc. Varietas ini dilepas tahun 2019 melalui SK Menteri Pertanian Nomor 168/HK.540/C/01/2019, varieta ini memiliki kandungan Zn mencapai 34,51 ppm, dengan rata-rata kandungan Zn 29,54 ppm.
IR. Nutri Zinc termasuk golongan cere, dengan bentuk tanaman tegak, umur tanaman cukup genjah, dapat dipanen ±115 hari, bentuk gabah ramping, memiliki tingkat kerontokan dan kerebahan sedang, tekstur nasi pulen dengan kadar amilosa 16,60%, potensi hasil dapat mencapai 9,98 ton/hektar.
Lalu bagaimana ketahanan IR Nutri Zinc terhadap hama dan penyakit, dilansir dari Balai Besar Penelitian padi, varietas ini agak tahan wereng batang coklat (WBC) biotipe 1, 2, dan agak rentan WBC biotipe 3, selanjutnya agak tahan hawar daun bakteri (HDB) patotipe III, dan rentan HDB patotipe IV dan VIII. Pada stadia vegetatif, agak tahan HDB patotipe III. Varietas ini rentan patotipe IV dan VIII pada stadia generatif
Selain itu varietas IR Nutri Zinc juga tahan blas ras 033, 073, serta 133, namun rentan blas 173, agak tahan tungro inakulum Garut dan Purwakarta. Varietas ini dapat ditanam untuk lahan sawah irigasi pada ketinggian 0-600 mdpl. (Sumber: Kementerian Pertanian-Balitbangtan-BB Padi)