Beras masih menjadi makanan utama di Indonesia, sehingga produksi beras harus terus dipacu melalui produktivitas budi daya padi. Kementerian Pertanian (Kementan) terus memacu peningkatan produktivitas budi daya padi, salah satunya melalui pengendalian hama dan penyakit. Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA) menghadirkan Virtual Literacy Live Agricultural in Action dengan topik “Pengendalian Hama Terpadu Padi” untuk mendukung program Kementan tersebut pada Rabu, 2 Maret 2022.
Gunawan, Kepala PUSTAKA menyatakan ”Pada masa pandemi, sektor pertanian dituntut untuk tetap dapat menyediakan pangan bagi sekitar 270 juta penduduk Indonesia.” Kegiatan pengendalian hama padi secara terpadu merupakan upaya mengamankan pangan bagi jutaan rakyat Indonesia. Saat ini upaya-upaya pengendalian ramah lingkungan harus digalakkan untuk menjaga kelestarian lingkungan pertanian,” lanjutnya. Gunawan berpesan kepada peserta agar mengikuti acara-acara virtual literacy yang diselenggarakan PUSTAKA untuk mendapatkan informasi pertanian sehingga dapat digunakan dalam menunjang pembangunan pertanian.
Narasumber utama yang dihadirkan yaitu Rahmini, peneliti dari Balai Besar Penelitian Tanaman Padi menyampaikan “Kunci budi daya padi dimulai dari pemilihan varietas unggul, selanjutnya pada masa pemeliharaan perlu kegiatan pemantauan dan monitoring hama penyakit yang menyerang.” Apabila hama penyakit yang muncul masih dalam jumlah yang dapat ditolerir, sebaiknya digunakan pengendalian hama secara terpadu untuk menghindari penggunaan pestisida kimia yang berbahaya bagi lingkungan. “Penggerek batang, wereng cokelat, dan tikus merupakan hama utama yang harus diwaspadai pada tanaman padi,” jelas Rahmini.
Selain itu, Tim PUSTAKA juga mengadirkan petani dan petugas Pengendali Organisme Tumbuhan (POPT) secara live dari daerah Subang dan Cianjur untuk berbagi pengalaman dalam pengendalian hama secara terpadu tanaman padi. Peserta sangat antusias mengikuti acara ini, hampir 600 peserta mengikuti melalui zoom dan 98 orang melalui kanal youtube PUSTAKA.
Bagi pengguna informasi yang tidak dapat mengikuti secara langsung, dapat menyaksikan siaran ulangnya di Youtube PUSTAKA pada tautan https://www.youtube.com/watch?v=frnlwKIYZsc. (Eni Kustanti).