Judul Video : Cerdas Berbudidaya Kakao
Sumber Info : Pusat Penelitian Kopi dan Kakao
Produser : Pustaka Kementerian Pertanian
Link akses : https://www.youtube.com/watch?v=T1T9YMMNu7E
Sinopsis
Kakao merupakan salah satu komoditas perkebunan andalan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi, yaitu berperan sebagai penyedia lapangan kerja, sumber devisa negara, dan pengembangan agroindustri. Produksi kakao Indonesia pada tahun 2017-2018 mencapai 400 ribu ton. Angka ini masih belum dapat memenuhi kebutuhan kakao dalam negeri sebesar 800 ribu ton.
Langkah awal yang harus dilakukan oleh pebisnis kakao pemula adalah mengetahui calon lokasi dan mempersiapkan lahan yang bagus, yaitu lahan yang tidak terlalu marginal dan tidak terlalu banyak batu. Jarak tanam anjuran pada lahan datar adalah 3 x 3 m2 sampai 4 X 4 m2. Tanaman kakao, walaupun dapat hidup di segala jenis tanah, tetapi akan optimum pada tanah yang mengandung bahan organik. Persiapan lahan dilakukan dengan membersihkan lahan dan menentukan titik tanam.
Tanaman kakao dapat diperbanyak secara secara generatif dengan penyemaian biji dan dikecambahkan pada media karung goni, perendaman air dan media pasir, kemudian ditanam dalam polybag. Sedangkan perbanyakan secara vegetatif dilakukan dengan metode sambung pucuk, okulasi, dan kultur jaringan embriogenesis somatik.
Perawatan dan pemeliharaan tanaman kakao mencakup pemangkasan, pengendalian hama dan penyakit, dan pemupukan. Pemangkasan pemeliharaan dilakukan pada tanaman dewasa untuk mempertahankan kerangka tanaman agar tetap sehat dan seimbang. Pemangkasan bentuk dilakukan untuk membentuk kerangka tanaman yang kuat dan seimbang.
Pengendalian hama dan penyakit tanaman kakao dilakukan dengan cara yang ramah lingkungan terhadap penyakit vascular, penyakit busuk buah dan penyakit jamur akar. Hama kakao meliputi penggerek buah kakao, helopeltis dan penggerek batang kakao. Pengendalian hama kakao dapat dilakukan diantaranya dengan cara kultur teknis dan insektisida. Menanam tanaman pelindung (lamtoro L2 dan Glirisidia sepium) serta merehabilitasi tanaman yang tidak produktif bisa juga dilakukan.
Pemupukan kakao dilakukan 2 kali setahun dan harus disesuaikan dengan umur tanaman. Pada kakao TBM, pemupukan difokuskan pada pertumbuhan batang dengan pupuk N, sedangkan pada kakao TM harus banyak unsur P dan K untuk membantu pembuahan.
Panen buah kakao dilakukan ketika buah telah berumur 4-6 bulan, buah telah semburat warna kuning atau sudah ada rongga udara. Pemanenan dilakukan dengan cara memetik buah atau menggunakan pisau atau gunting buah yang tajam pada satu per tiga bagian tangkai. (Bambang Winarko)
Untuk informasi lebih lanjut, silakan akses YouTube Pustaka Kementerian Pertanian pada tautan: https://www.youtube.com/watch?v=T1T9YMMNu7E