Segarnya jeruk dan buah sub tropika seperti stroberi dan anggur sebagai pelepas dahaga dikala siang yang terik membuat buah ini banyak peminatnya. Potensi pasar yang potensial membuat komoditas ini mulai dilirik oleh petani buah. Namun masih banyak petani yang belum mengetahui bahwa buah-buahan tersebut memiliki varietas unggul baru dan sudah ada teknologi berbasis IoT. Saat ini sedang berlangsung panen jeruk, melihat hal tersebut Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA) berkolaborasi dengan Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balijestro) menggelar Virtual Literacy (VL) berkonsep live in action teknologi pertanian dengan tema "Potensi Jeruk dan Buah Subtropika untuk Pengembangan Kawasan dan Pekarangan" pada 5 Agustus 2020 melalui Open Virtual Literacy (OViral) Room PUSTAKA.
VL tersebut dihadiri oleh kepala PUSTAKA, Abdul Basit yang dalam sambutannya mengungkapkan bahwa tim PUSTAKA membuat konsep live ke kebun yang ada di Balitjestro Kota Batu Malang Jawa Timur adalah untuk mengajak para peserta ikut lebih mengenal dan merasakan suasana yang ada di lokasi. Kemudian ia menambahkan bahwa dalam virtual Literacy ini juga dikenalkan berbagai Varietas Unggul baru (VUB) yang dilepas dalam 10 tahun terakhir. Selain itu para peserta juga akan diajak ke kebun OPAL (Obor Pangan Lestari) yang merupakan salah satu cara memanfaatkan pekarangan atau kawasan. Selanjutnya ia berharap agar kegiatan VL tidak berhenti begitu saja, penyebaran informasi teknologi ini diharapkan berlanjut dengan diskusi mengenai hal teknis dan aplikatif di lapang dapat dilanjutkan bersama narasumber dan instansi terkait meski acara sudah selesai.
Selanjutnya Kepala Balitjestro, Harwanto menjelaskan bahwa Balitjestro memiliki berbagai kebun percobaan untuk mengembangkan jeruk dan tanaman subtropika seperti stroberi dan sayuran. Salah satu kebun tersebut sudah memanfaatkan teknologi IoT (internet of think). Kemudian Harwanto juga menjelaskan bagaimana pengembangan jeruk kedepan serta beberapa produk hasil olahan yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan disukai masyarakat.
Acara ini menghadirkan narasumber peneliti Balitjestro Chaerani dan Buyung Al- Faranshi, serta petani jeruk dari Malang yang telah sukses mengembangkan jeruk VUB dan menerapkan teknologi Balitjestro.VL tersebut dihadiri oleh 4.118 partisipan yang terdiri dari penyuluh, POPT, peneliti, petani dan profesi lainnya.