JIka kita berjalan di pematang sawah, sering kita jumpai tanaman berbunga cantik, ya kenikir nama tanamannya, atau dalam bahasa latin dikenal dengan nama Cosmos caudatus. Tak hanya cantik, tanaman berbunga orange ini kaya khasiat herbal. di Pulau Jawa daunnya bisa dimanfaatkan menjadi lalapan atau pelengkap pecel dan urap. Di masa kejayaan Kerajaan Melayu, daun kenikir bahkan dikenal dengan sebutan ulam raja, karena wajib dihidangkan saat raja menjamu tamu kehormatan. Selain itu tanaman ini juga ampuh sebagai pestisida nabati pengusir hama.
Informasi mengenai tanaman kenikir, yang mampu mengusir hama, bukan hal baru. Sejak dahulu masyarakat di sejumlah daerah bahkan sengaja menanam kenikir di sela tanaman inti, atau sebagai tanaman pagar, dengan maksud untuk mengusir serangga (hama) pengganggu. Cara sederhana ini diakui terbukti mampu menghalau hama, termasuk yang menyerang padi maupun tanaman kebun, seperti jagung dan umbi-umbian.
Aroma kenikir yang khas, ternyata tak disukai nyamuk, Bunga kenikir akan menarik hama seperti kutu daun dan serangga pengganggu lainnya untuk mendarat di bunga sampai kemudian bertelur. Telur-telur serangga itu akan menetas dan memakan daun sampai akhirnya mati keracunan. Ini karena hampir semua bagian kenikir mengandung senyawa-senyawa kimia yang mematikan bagi serangga.
Kandungan kimia tersebut antara lain quercetagetin, quercetagitrin, dan tagetiin yang termasuk dalam kelompok senyawa flavonoid, serta senyawa tagetol, linolaol, ocimene, limonen, dan piretrum yang termasuk dalam kelompok monoterpenoid. Tumbuhan ini juga mengandung senyawa alkaloid, serta senyawa thertienil yang termasuk dalam kelompok senyawa poliasetilen.
Nama Indonesia bagi kenikir adalah Spermatophyta Kenikir, di daerah tanaman ini dikenal dengan nama Kenikir (Jawa Tengah), saes, tahi kotok (Sunda) Bangsa sedang Nama Inggrisnya adalah African Marigold. Tumbuhan ini berbentuk herba dengan tinggi 0,5-1,5 m, merupakan tanaman semusim. Batangnya bulat, tegak, beralur, bercabang, putih kehijauan. Berdaun majemuk, berbentuk lanset, ujung runcing, tepi bergengi, panjang 3-15 cm, 94. Benang sari berwarna kuning atau ungu, berbentuk lonceng dengan panjang 1-1,5 cm. Bijinya berbentuk jarum dan berwarna hitam. Tumbuhan ini mempunyai akar tunggang dan berwarna putih kekuningan.
Kenikir merupakan tumbuhan tropika yang berasal dari Amerika Latin, tetapi tumbuh liar dan mudah didapati di Florida, Amerika Serikat, serta di Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya. Habitat Kenikir tumbuh baik di dataran rendah sampai pegunungan ± 700 m dpl, dengan kondisi tanah yang subur, liat, dan berdrainase baik, terutama di tempat terbuka yang mendapatkan sinar matahari penuh.
Kandungan kimia tumbuhan ini mengandung quercetagetin, quercetagitrin, dan tagetiin yang termasuk dalam kelompok senyawa flavonoid, serta senyawa tagetol, linolaol, ocimene, limonen, dan piretrum yang termasuk dalam kelompok monoterpenoid. Tumbuhan ini juga mengandung senyawa alkaloid, serta senyawa thertienil yang termasuk dalam kelompok senyawa poliasetilen.
Bagian tanaman yang digunakan adalah daun, bunga dan akar dengan Cara kerja Menghambat kerja sistem saraf, menghambat aktivitas makan (antifeedant) Penolak (repellent), bersifat sebagai insektisida, fungisida dan nematisida.