Kopi sebagai salah satu komoditas unggulan Indonesia telah dikenal berbagai negara di dunia. Provinsi Lampung sebagai salah satu pemasok Industri kopi nusantara. Eksistensi industri kopi ini harus didukung dengan berbagai informasi teknologi pertanian, pengetahuan serta keterampilan petani dalam mengelola usaha tani kopi.
Guna mendukung produktivitas usaha tani kopi, Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA) berkolaborasi dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Lampung pada Selasa, 7 Juni 2022 melaksanakan bimbingan teknis dalam bentuk literasi tani di TSP Natar, Lampung Selatan. Acara ini dihadiri petani, penyuluh, dan perwakilan dinas perkebunan dari lima kabupaten di Provinsi Lampung (Tanggamus, Way Kanan, Lampung Barat, Lampung Utara, dan Lampung Selatan). Jumlah peserta kurang lebih 90 orang. Topik literasi terkait dengan aplikasi teknologi budi daya dan pascapanen kopi.
Hadir secara langsung dalam acara ini, Kepala PUSTAKA, Gunawan dan Kepala BPTP Lampung, Jekvy Hendra. Selain itu, Alfaiza turut hadir mewakili Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Lampung. Gunawan dalam sambutannya mengingatkan bahwa penyampaian informasi teknologi melalui literasi menjadi hal yang sangat diperlukan. PUSTAKA bertanggungjawab dalam penyebaran teknologi, menjadi jembatan dari hasil penelitian dan pengkajian yang telah dikembangkan, yang harus disebarluaskan ke pelaku usaha baik melalui pertemuan virtual maupun offline. PUSTAKA mengelola berbagai informasi inovasi yang harus disebarluaskan, tidak hanya disimpan.
Jekvy Hendra menyampaikan ada beberapa masalah dalam pengembangan kopi, di antaranya pengembangan kopi yang masih konvensional dan konsep kesesuaian agroekosistem belum diterapkan. Pertemuan ini menjadi sarana berbagi informasi antara petani, penyuluh, dan dinas terkait teknologi pertanian kopi, mulai dari budi daya hingga pascapanen.
“Dinas Perkebunan Provinsi Lampung sangat mengapreasiasi penyelenggaraan acara ini, karena komoditas yang diangkat adalah kopi yang merupakan komoditas unggulan Lampung,” jelas Alfaiza. “Tentang kolaborasi, maka kita sangat perlu bersinergi. Karena tidak bisa berjalan sendiri. PPL menjadi ujung tombak dalam diseminasi teknologi,” lanjutnya.
Para peserta literasi tani selain mendapatkan pengetahuan dari narasumber, juga berkesempatan melihat bagaimana penerapan teknologi budi daya hingga pascapanen kopi di TSP Natar. Selesai acara ini diharapkan peserta dapat mengaplikasikan pengetahuannya dalam mengembangkan usaha tani kopi. (Eni K).