Limbah pertanian paling besar yang dihasilkan di Indonesia adalah jerami. Masyarakat masih banyak yang belum memanfaatkan limbah jerami, mereka lebih suka untuk membakarnya. Kegiatan ini lebih dipilih para petani karena lebih mudah dan lebih singkat waktunya mengingat lahan akan segera ditanami kembali, dan adanya mitos lama bahwa hasil bakaran sisa panen yang dilakukan di tempat/lahan pertanian dapat menyuburkan tanah. Rendahnya kesadaran masyarakat untuk tidak membakar hasil sisa panen atau limbah pertanian menyebabkan kerusakan lingkungan yang lebih fatal. Polusi udara dan meningkatnya suhu di sekitar lingkungan tempat tinggal akan mengganggu kesehatan pernafasan.
Tingginya limbah pertanian dari jerami sangat mendorong orang-orang kreatif dan inovatif untuk berinisiatif memanfaatkan limbah ini menjadi lebih bernilai ekonomi tinggi dan ikut andil menyelamatkan lingkungan. Selain jerami, limbah pertanian yang banyak dijumpai adalah tongkol jagung, tandan sawit, daun nanas, serabut kelapa, ampok jagung, dan sebagainya.
Salah satu inovasi kreatif yang telah dilakukan Dr. Evi Savitri Iriani dan peneliti BB Pascapanen Pertanian adalah inovasi teknologi kemasan pangan dari bahan baku limbah pertanian. Limbah jerami, tongkol jagung, serat nanas, ampok jagung, serabut kelapa dan sebagainya diolah sebagai bahan filler pembuatan Biofoam. Menggunakan teknologi thermopressing, di mana adonan pati, serat serta bahan aditif lain dicampurkan dengan komposisi tertentu dan selanjutnya ditambahkan cairan hingga mencapai 50%. Adonan selanjutnya dicetak pada suhu 170-180�C selama 2-3 menit. Biofoam ini memiliki kuat tekan dan tarik yang lebih baik dibandingkan Styrofoam (31,80 N/mm2 dan 52,64 N/mm2).
Inovasi kemasan Biofoam mampu menjadi alternatif pengganti styrofoam yang terbuat dari bahan baku alami yaitu pati dengan tambahan serat untuk memperkuat strukturnya, dapat dibuat dalam berbagai ukuran dan bentuk sesuai kebutuhan. Proses pembuatannya juga tidak menggunakan bahan kimia berbahaya seperti benzene dan styrene yang bersifat karsinogenik, sehingga ramah lingkungan karena bersifat biodegradable atau mudah terurai oleh alam dan aman untuk kesehatan tubuh. Pengembangan industri Biofoam ini sangat besar potensinya, selain mudah dan tidak rumit karena menggunakan teknologi sederhana, dapat dikatakan industri ini cukup murah mengingat didukung oleh kekuatan sumber bahan baku potensi lokal yaitu pati dan serat dari limbah pertanian.
selengkapnya kunjungi website Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian