Judul: Pengelolaan Tanaman Terpadu Kedelai di Jawa Timur
Penyusun: Indriana Ratna Dewi
Penerbit: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur
Tahun Terbit: 2022
Jumlah Halaman: 45 halaman
Link Akses: https://repository.pertanian.go.id/items/e58a9824-4f2e-4315-982c-201790e4427e
Permintaan kedelai yang tinggi jika tidak disertai dengan persediaan yang cukup akan berakibat terjadinya impor. Untuk menekan jumlah impor maka percepatan peningkatan produksi menjadi keharusan. Salah satu upaya percepatan dengan cara penerapan teknologi produksi kedelai spesifik lokasi diantaranya melalui pendekatan PTT (Pengelolaan Tanaman Terpadu). Pendekatan PTT mempertimbangkan hubungan sinergis dan komplementer antar komponen dan menekankan pada prinsip partisipatif yang menempatkan pengalaman, keinginan dan kemampuan petani pada posisi penting dalam menerapkan suatu teknologi.
Kontribusi produksi nasional terbesar sebanyak 44,30% berasal dari Jawa Timur sehingga ditetapkan sebagai penentu keberhasilan program swasembada kedelai tahun 2022. Beragamnya produksi kedelai nasional mencerminkan bahwa teknik budidaya kedelai belum diterapkan secara optimal dan spesifik lokasi
Buku bertajuk ”Pengelolaan Tanaman Terpadu Kedelai di Jawa Timur” berisi tentang prinsip utama penerapan PTT dan komponen teknologi dasar serta teknologi pilihan. Buku ini menjelaskan prinsip utama penerapan PTT antara lain partisipatif, spesifik lokasi, terpadu, sinergis, serasi serta dinamis. Dalam bab berikutnya juga dibahas tentang komponen teknologi. Teknologi dasar yang meliputi varietas unggul baru, benih bermutu dan berlabel, pembuatan saluran drainase, pengaturan populasi tanaman dan pengendalian OPT secara terpadu.
Sedangkan teknologi pilihan meliputi penyiapan lahan, pemupukan sesuai kebutuhan tanaman, pemberian bahan organik, ameliorant pada lahan kering masam, pengairan, panen dan pascapanen.
Buku petunjuk teknis ini diperjelas dengan tabel dan gambar serta lampiran beberapa rekomendasi pemupukan pada berbagai daerah di Jawa Timur sehingga informasi lebih lengkap dan lebih mudah dipahami. Penjelasan yang ringkas serta aplikatif memudahkan dalam prakteknya. Namun sajian buku yang minim warna membuat buku ini terasa kurang kekinian. Infografis berwarna diperlukan dalam sajian buku agar menarik. Buku ini dapat digunakan sebagai referensi bagi petani atau pelaku usaha dalam memperdalam pengetahuan tentang teknologi produksi kedelai secara terpadu disesuikan dengan kondisi lingkungan, keragaman intrinsik petani, skala usaha, jiwa kewirausahan dan sebagainya. (DA’24)