Judul : Buku Saku Ayam Kampung Unggul Balitbangtan (KUB)
Penyusun : Sri Haryani Sitindaon dkk.
Penerbit : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Utara
Tahun Terbit : 2020
Jumlah halaman : 28 halaman
Link Akses : https://repository.pertanian.go.id/items/e98d5992-e128-4b2b-9458-75c697f03042
Ayam lokal, yang juga dikenal sebagai ayam kampung, merupakan komoditas unggulan bidang peternakan sebagai penghasil daging dan telur. Produk dari jenis ayam kampung ini lebih diminati masyarakat karena rasanya yang gurih dan tekstur dagingnya yang kenyal, memberikan kenikmatan tersendiri. Selain itu, ayam kampung diyakini sebagai sumber pangan sehat dengan kandungan gizi yang baik.
Meskipun permintaan terhadap produk ayam kampung terus mengalami peningkatan, namun usaha peternakan ayam kampung kurang berkembang. Hal ini karena pasca terjadinya wabah flu burung pada tahun 2005. Masyarakat banyak yang masih apatis terhadap suksesnya beternak ayam kampung. Terobosan baru dalam cara budidaya ayam kampung perlu dilakukan untuk membangkitkan semangat beternak kembali, salah satunya dengan penggunaan bibit unggul yang berkualitas.
Badan Litbang Pertanian, telah mendapatkan varietas bibit ayam dari hasil seleksi beberapa galur dalam membentuk ayam kampung unggul. Varietas tersebut kemudian dikenal sebagai ayam KUB, penghasil telor dan ayam Sensi, sebagai ayam potong.
Pembahasan dalam buku diawali dengan pendahuluan dengan menguraikan beberapa keunggulanan dan karakater ayam KUB-1 (Kampung Unggul Balitbangtan) dan Sensi Agrinak-1 (Sentul Terseleksi) kemudian dibandingkan dengan ayam kampung biasa.
Pemilihan bibit dan calon indukan dibahas pada bagian dua bahwa salah satu kunci sukses dalam usaha beternak ayam ini adalah dengan memilih DOC atau bibit ayam yang berkualitas karena akan menghasilkan ayam dengan performan baik.
Pada bagian tiga yang tidak kalah penting yaitu tentang perkandangan dimana fungsi utama kandang adalah untuk melindungi ternak dari cekaman panas dan dingin serta gangguan hewan liar. Ada beberapa tipe kendang yang pembuatannya disesuikan dengan kebutuhan peternak dan modal, semakin baik dan lengkap sarana prasarana tentu hasilnya akan lebih produktif.
Pemeliharaan ayam KUB dilakukan secara intensif (didalam kandang) mulai DOC (day old chick) sampai ayam berproduksi. Beberapa fase pemeliharaan mulai dari fase starter (0-4 minggu), fase grower (5-20 minggu), indukan (layer) serta pakan alternatif dibahas pada bagian empat. Kemudian penetasan telur ayam KUB dibahas secara detail pada bagian selanjutnya.
Kesehatan dan penyakit dijelaskan pada bagian enam bahwa meskipun ayam jenis ini dikenal dengan daya tahan tubuh lebih baik namum mencegah lebih baik dari mengobati yaitu dengan menerapkan biosecurity yang baik dengan menerapkakan sistem zonasi untuk masing-masing pada bagian wilayah kandang.
Penangangan panen dan pascapanen bisa disimak pada bab selanjutnya dimana penanganan yang benar akan menentukan keragaan dan mutu hasil panen. Analisis finansial juga dibahas pada akhir buku sebagai informasi awal untuk mengetahui tingkat kelayakan investasi bagi calon investor.
Buku Saku Ayam Kampung Unggul Balitbangtan (KUB) merupakan sintesis dari kegiatan yang dilakukan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara. Buku ini memuat data pengkajian yang di lakukan oleh BPTP Sumatera Utara dalam pemeliharaan Ayam KUB. Buku ini disajikan lengkap, sistematis sehingga mudah dipahami masyarakat khususnya para calon peternak untuk dijadikan pedoman dalam usahataninya. (DA’24)