Memasuki era 4.0 seperti saat ini, Alsintan menjadi hal penting dalam mempercepat pekerjaan di bidang pertanian, berbagai alat pertanian sangat diperlukan seperti alat untuk menanam, alat membuat guludan, sampai alat panen, berbagai alat-alat tersebut sebagian besar sudah dimanfaatkan oleh petani, pengoperasian alat tersebut tidak menjadi masalah, kendala timbul ketika alat-alat tersebut mengalami kerusakan, bobotnya yang sangat berat membuat para petani kesulitan untuk memperbaikinya, apalagi alat-alat tersebut perlu keahlian khusus untuk memperbaikinya. atas dasar itulah Balitbangtan melalui para perekayasanya di Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian (BBP Mektan) merancang bengkel alsintan mobile.
Banyak alsintan rusak yang sebenarnya bisa diperbaiki sendiri, tapi kurangnya pengetahuan dan alat menjadikan alsintan rusak terutama alsintan bantuan apemerintah dibiarkan begitu saja. Kondisi tersebut diperparah dengan kurangnya jumlah teknisi serta bengkel khusus alsintan yang ada di wilayah sentra pertanian.seperti alat las, alat potong, v belt motor, hingga gigi. "Namun jika kerusakannya memerlukan suku cadang pabrikan yang besar, bengkel berjalan ini akan menghubungi pihak pabrikan dan dilakukan perbaikan dengan teknisi.
Bengkel alsintan mobile ini telah dilengkapi GPS dan terintegrasi dengan Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) Smart Mobile yang sekarang menjadi Alsintanlink, yaitu sebuah aplikasi penyedia jasa alsintan yang telah diluncurkan sejak 2018 yang lalu.
Bengkel alsintan mobile ini akan lebih hemat dibandingkan harus membuat bangunan bengkel stasioner. Alsin-alsin yang trouble di lapangan seperti patah as, rusak mesin akan sulit untuk diangkut petani ke bengkel. Lebih baik bengkelnya yang datang langsung ke petani, lebih efisien. Bengkel alsintan mobile tersebut bisa juga menjadi salah satu bagian dari bengkel stationer untuk armada pelayanan mobile yang langsung menjemput bola ke lahan-lahan,