Tanah sebagai Sumber Kehidupan

 

Tanah merupakan sumber kehidupan, sehingga kita harus menjaga tanah secara arif dan sebaik mungkin. Bagaimana memberikan pengetahuan dan edukasi kepada masyarakat untuk menumbuhkan kesadarannya untuk dapat bersama menjaga tanah beserta lingkungannya? Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA) yang diberikan amanah oleh Kementerian Pertanian dalam mengelola Museum Tanah dan Pertanian menggelar peringatan Hari Tanah Sedunia pada 5 Desember 2019 dengan tujuan membangkitkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya mengelola tanah secara arif sehingga kelestarian kehidupan manusia dapat terjaga. Kegiatan tersebut sesuai dengan tema Hari Tanah Sedunia 2019, "Hentikan Erosi Tanah Selamatkan Masa Depan Kita.”

Berbagai kegiatan menarik digelar seperti literasi informasi, lomba melukis pot, temu bisnis, tur museum, pameran foto, serta pameran pupuk dan produk teknologi pertanian lainnya. Ekspose Museum Tanah dan Pertanian pada helatan Hari Tanah Sedunia ini, PUSTAKA berhasil menggaet pengunjung Museum hingga mencapai 1.413 orang hadir dan mengikuti beragam kegiatan, terutama tur Museum Tanah dan Pertanian.

Kepala PUSTAKA Retno Sri Hartati Mulyandari dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan dan mengajak masyarakat untuk dapat mengelola tanah dan lingkungan arif dan dengan sebaik-baiknya. Dalam kegiatan ini, PUSTAKA juga menghadirkan stakeholders yang turut berpartisipasi memberikan pengetahuan kepada masyarakat untuk melestarikan tanah beserta lingkungan seperti Panda Mobile WWF Indonesia, komunitas kelompok tani hidroponik, petani organik, perusahaan pupuk organik, serta stakeholders terkait hasil dan olahan pertanian. Menurutnya Museum Tanah dan Pertanian yang juga dibranding sebagai pusat informasi dan edukasi pertanian tematik adalah salah satu wahana yang cocok untuk sumber pengetahuan bagi masyarakat luas mengenai tanah, iklim, dan lingkungan serta pertanian dan peternakan secara umum. 

Mendukung Tupoksi PUSTAKA dalam pengelolaan perpustakaan dan penyebarluasan informasi iptek pertanian serta pengembangan perpustakaan pertanian berbasis inklusi sosial, dalam kegiatan tersebut juga digelar penandatanganan naskah kerjasama Pemanfaatan Bersama Sumberdaya Koleksi Perpustakaan dan Museum antara PUSTAKA dengan berbagai stakeholders. Tujuh stakeholders yang hadir dan melakukan kegiatan penandatanganan naskah kerjasama adalah: 1) Dinas Ketahananan Pangan Kabupaten Kampar, 2) Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Bogor, 3) Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor, 4) Dinas Pariwisata Kota Bogor, 5) Dinas Pendidikan Kota Bogor, 6) Fakultas Ilmu Sosial Budaya Universitas Pajajaran (Unpad), dan 7) Fakultas   Pertanian Universitas Padjajaran (Unpad).

Kepala Dinas Ketahananan Pangan Kabupaten Kampar, Cokroaminoto yang ditemui dalam salah satu rangkaian kegiatan penandatanganan naskah kerjasama mengungkapkan bahwa ia mengapresiasi Kementerian Pertanian melalui PUSTAKA yang telah menginisiasi kerjasama untuk pengembangan program pemanfaatan lahan pekarangan dan memperpendek rantai pemasaran dengan mempertemukan produsen pangan (petani) dengan konsumennya langsung. Sementara Siti Fariqah, Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan menyatakan bahwa setuju dengan semangat Ka PUSTAKA bahwa yang utama adalah aksinya di lapangan. Sementara kerjasama dengan Fakultas Ilmu Sosial Budaya dititikberatkan pada pemanfaatan bersama sumberdaya koleksi perpustakaan dan museum. Ia berharap dengan adanya kerjasama ini ke depan dapat mendorong proses pemberdayaan masyarakat serta kelompok wanita tani dalam meningkatkan kesejahteraan keluarganya.

Hubungi Kami

Pusat Perpustakaan dan Literasi Pertanian
Jl. Ir. H. Juanda No. 20 Bogor 16122

Feedback

Masukkan alamat email Anda dan Kami akan mengirim Informasi.

Visitor

We have 1056 guests and no members online